Bingkisan Cinta Dari Sahabat Di Yogyakarta

02.41 Ivonie 5 Comments


Bismillah…

“Tok..tok..pos…”
“Ya, sebentar…” saya menjawab sekaligus mikir. Kiriman darimana ya?
Apa pesanan baju yang saya beli via online shop di Instagram?  Lantas saya membuka setelah mengenakan hijab. Pak Pos menyodorkan lembaran kertas untuk saya tanda tangani beserta bingkisan besar.

Lha kalau kiriman baju kan kecil, ini besar. Setelah membaca alamat si pengirim ternyata dari sahabat saya di Yogya, Mbak Nur. Benar-benar surprise banget. Sempat heran juga sih, beberapa hari yang lalu meminta alamat saya via facebook, tapi gak kepikiran macam-macam.  Paket saya taruh di kursi ruang tamu dan belum sempat membukanya.


Oh iya, ngomong-ngomong soal Mbak Nur, dia ini sahabat lama saya. Awal kenal dulu di blog multiply yang sekarang sudah gak ada lagi. Jadi kenal via dunia maya dan waktu itu saya masih bekerja di Hong Kong. Sewaktu cuti libur saya main ke Yogya, sempat kopdar di pasar buku dekat Taman Pintar.  Lalu pertemua kedua sewaktu saya honeymoon sama suami tiga tahun lalu.

Pertemanan itu terus berlanjut hingga sekarang meski lebih banyak interaksinya di dunia maya ya. Tapi senang banget punya banyak teman lainan kota, sehingga kalau berkunjung ke kota tersebut ada teman yang bisa dihubungi untuk bertemu.  Tempo hari pas ke Yogya lagi, sudah janjian namun waktunya meleset jadi gagal deh. Next time kalau ke Yogya harus ketemu lagi nih hehe.


Kembali ke bingkisan tadi, akhirnya saya buka juga. Wuih, bungkusnya bener-bener kece, pakai kotak berpita pula dan warnanya biruu, warna kesukaannya saya. Begitu saya buka, Subhanallah…buanyaak banget isinya. Komplit buat saya sekeluarga. Ahhh, sungguh surprise banget buat saya. 


Lihat saja ininya, ada surat mungil yang diselipkan di amplop.


 Sungguh terharu saya membacanya. 


Ada dompet berbahan denim yang cantik.


Kaos khas Yogya buat Aiman.


Dua kardus pia khas Sleman Yogya.

Dan ahaa..alas bulat dari anyaman rotan dan beberapa pasang sumpit dari kayu glugu yang kece banget. Mbak Nur tahu banget kalau aku pecinta food photography jadinya dikirimin itu. Lumayan dong bisa nambah koleksi property fotoku hahaha. Padahal ya, pas Yogya gak kepikiran beli yang kayak gitu. Tadinya sih mau beli mangkok atau nampan yang terbuat dari kayu glugu ini, tetapi lihat harganya gak sebanding dengan isi dompet saya hahaha. Apalagi perjalanan masih panjang, ya iyalah belum mampir Solo dan Semarang. Jadilah menahan diri untuk gak beli beginian plus bawanya jadi super rempong.

Saya pun tertarik untuk buka kardus pia dan mencobanya. Ternyata enaak, asyik nih ntar kalau ke Yogya lagi punya varian baru makanan untuk oleh-oleh selain bakpia. Nanti saya tulis tersendiri deh mengenai pia khas sleman ini.
Ini namanya berkah dari persahabatan. Ketika kita mengulurkan sebuah persahabatan dengan tulus, maka banyak kebaikan yang akan menyambut untuk ke depannya. Siapa sangka, persahabatan yang awalnya dari dunia maya alias internet ini, akan diwarnai dengan hal yang indah bahkan diluar yang kita duga selama ini. Dan menjadi  layaknya sebuah saudara baru. Harapan saya semoga persahabatan ini terus terjalin kekal hingga ke jannah-Nya Aamiin.

Thanks very much Mbak Nur untuk persahabatan dan bingkisannya yang indah. Semoga Allah membalas kebaikan Mbak berlipat dari apa yang sudah mbak berikan padaku dan keluarga. Semoga bisa ketemu lagi kalau saya ke Yogya atau mbak barangkali main ke Malang ya. Salan sayang dari Aiman ^__^


5 komentar:

  1. Sumpit sama tatakan bulatnya lucu... ditunggu ulasan tentang pia-nya. Penasaran juga...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, aku dong girang banget namba koleksi properti foto hahaha

      Hapus
  2. Sumpit sama tatakan bulatnya lucu... ditunggu ulasan tentang pia-nya. Penasaran juga...

    BalasHapus
  3. Aku suka pia yang isi keju, makasih Mbak Nur semoga lain kali kita bisa kopdar lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulllah banyak temen, banyak rezeki ya pa ^_^

      Hapus