Kamis, 17 November 2016

Review Kampung Lumbung Boutique Hotel Batu

 Review Kampung Lumbung Boutique Hotel Batu

Mengunjungi Kota Batu, bagi saya tak akan pernah ada bosennya. Bagaimana tidak, di sini banyak tempat wisata yang pastinya ingin dikunjungi. Hanya saja rasanya waktu seharian gak akan cukup untuk menikmati semua tempat wisata tersebut. Untuk alasan itu saya membutuhkan  tempat menginap yang nyaman agar punya banyak waktu selama di Kota Batu. Apalagi kalau berliburnya bareng keluarga atau teman.

Pertengahan bulan lalu saya berkesempatan berlibur bareng keluarga dan teman ke Batu. Saya memilih Kampung Lumbung Boutique Hotel untuk menginap. Sebenarnya saya dan keluarga sudah pernah menginap di sini tahun lalu, karena itulah tetap memilih hotel ini lagi untuk menginap. Saya sekeluarga dan Anis, teman dari Kepanjen berangkat ke Batu jam 1 siang selepas sholat Jum’at. Cuaca hari itu cukup bersahabat sehingga perjalanan saya pun lancar. 


Kampung Lumbung Boutique Hotel tempatnya memang tidak tepat di pinggir jalan raya, melainkan masuk gang yang bisa dilewati mobil dan berdampingan dengan rumah warga. Mungkin, awalnya terlihat biasa saja dari depan, tetapi jangan salah begitu masuk area Kampung Lumbung Boutique Hotel akan jatuh cinta. Begitu masuk gerbang, tak jauh dari situ terdapat meja resepsionis untuk memesan kamar dan mengambil kunci kamarnya.  Sementara suami memarkir motor di tempat parkir, saya menunggu di bagian resepsionis dengan Anis. Sebuah ruangan yang di desain terbuka, ada  sepasang kursi yang terbuat dari kayu dan meja untuk menempatkan brosur. Selain itu banyak hiasan ornamen barang lawas terpajang di rak yang menyatu dengan dinding.

 Konsep Villa Kampung Lumbung Boutique Hotel

Kali ini saya sekeluarga dan Anis akan menginap di villa-nya Kampung Lumbung Boutique. Kalau tahun lalu saya menginap di bagian hotel atau turon jejer yang memiliki dua lantai. Usai menerima kunci kamar, saya menuju villa dengan jalan kaki. Kebetulan lokasinya villa sebagian besar di bawah. Sepanjang jalan menuju ke sana banyak pepohonan yang rindang dan berbagai nama villa.
Kampung Lumbung Boutique menerapkan konsep hotel yang ramah lingkungan dan menyatu dengan alam. Bangunannya pun banyak yang menggunakan material kayu, terutama kayu jati kuno. Hal itu terlihat dari warna dan serat kayunya yang eksotik. Bentuk bangunannya pun menggunakan arsitektur Jawa. Hal itu terlihat dari nama-nama villa-nya, seperti Omah Lumbung, Omah Gladak,Omah Tumpuk, Omah Mujur dll. 


Perjalanan saya sampai pada Omah Mujur yang letaknya berdampingan dengan kolam renang kedua yang ada di Kampung Lumbung Boutique Hotel. Omah Mujur seperti namanya, bentuk bangunannya yang memujur dan memiliki dua kamar yang dipisahkan oleh sepasang kursi panjang tepat di tengah-tengah bangunan. Sementara depan kamar, sebuah kolam dengan aneka jenis ikan hias. Samping kanan ada dua bangunan villa yaitu Omah Tumpuk dan Omah Asmoro, yang konon kata PR Kampung Lumbung, Ibu Nathalia khusus untuk pasangan yang sedang honeymoon.

 


Kamar Villa Omah Mujur


Begitu pintu kamar terbuka, saya selalu suka dengan kondisinya. Oh iya, kamar di Omah Mujur ini termasuk ukuran kamar superior. Sebuah ranjang yang terbuat dari kayu jati dan kasur double bed yang cukup besar dan nyaman. Sebuah selendang batik memanjang sebagai aksen yang menambah kesan nuansa Jawa tradisional. Lantai kamar terbuat dari keramik berwarna coklat muda. Dinding kamar yang di buat semi permanen karena sebagian besar terbuat dari kayu. Terdapat tiga buah jendela, satu diantaranya menghadap ke kolam renang yang besebelahan dengan sebuah cermin memanjang. Sedangkan dua lainnya menghadap tepat ke kolam renang yang berada di samping kamar yang dipisahkan sebuah parit.

 



Selain itu, tepat di depan ranjang terdapat lemari kecil multifungsi yang atasnya untuk meletakkan tv. Di sebelahnya meja kecil yang ada lacinya dan di bawah disediakan dua pasang sandal kamar. di atasnya terdapat complimentary berupa dua botol air mineral, dua buah gelas, dua pasang cangkir dan aneka minuman sachet. Nah, pas saya datang barulah diantar tremos jadul  yang berisi air panas oleh staf villa. Untuk kamar villa tidak terdapat lemari, melainkan sebuah meja lebar dan panjang yang menyerupai ranjang kecil terbuat dari kayu jati pula yang saya duga sebagai pengganti lemari. Buat saya sih ini sangat membantu, apalagi kalau membawa barang agak banyak sehingga tidak repot menempatkannya.




Untuk kamar mandinya, saya suka deh konsepnya. Bener-bener menyatu dengan alam. Dindingnya terbuat dari material batu alam yang tertata apik. Sebuah closet ditempatkan berada di pojok yang lurus dengan pintu. Sementara kamar mandi basahnya dipisahkan oleh dinding yang menempel jadi satu dengan wastafel dan cermin kecil. Terdapat juga peralatan toilet, dua buah gelas, pasta dan sikat gigi. Untuk shampoo dan sabun cair ditempatkan di baliknya.




Oh iya, atap dari kamar mandi di kamar Omah Mujur ini sebagian dibiarkan terbuka. Sehingga pencahayaan kalau siang langsung dari sinar matahari. Selain itu lantainya terbuat dari keramik batu alam dan sebagian batu alam di kanan kirinya. Terdapat pula dua buah handuk dan shower yang mengalir air hangat maupun dingin. Satu lagi, kamar di Omah Mujur tidak menggunakan Ac ya, mungkin karena cuaca di Batu sudah cukup dingin dan sesuai konsepnya yang eco friendly. Begitu kelar mengeksplor seisi kamar, saya memilih untuk berenang dan ceritanya akan saya tulis terpisah ya. Sedangkan Anis dan keluarganya ada agenda ke pusat Kota Batu.


Suasana malam di Kampung Lumbung Boutique Hotel ini benar-benar serasa di kampung. Damai dan tenang hanya saja karena kamar saya berdekatan dengan kolam dan sungai di belakangnya, suara gemericik air yang mengalir menambah kesan alaminya.

Breakfast ala Kampung Lumbung Boutique Hotel


Adzhan subuh terdengar dari kejauhan. Pertanda waktu mendekati pagi, semalam saya tidur cukup nyenyak, mungkin efek capek juga kali ya. Selepas berenang saya sempat ke pusat Kota Batu juga, tepatnya main sebentar ke alun-alun.  Begitu juga dengan suami dan anak-anak tidak ada yang rewel. Sinar matahari mulai menerobos jendela lewat sela-sela gorden. Usai cuci muka, saya sekeluarga dan Anis sekeluarga memutuskan untuk sarapan pagi terlebih dahulu. 


Letak ruangan untuk sarapan berada di atas, berdekatan dengan ruang pertemuan yang luas. Semestinya saya melalui jalan utama yang menuju bagian atas, tetapi sama staf disarankan untuk lewat jalan alternative berupa jalan setapak yang akan berujung tepat belakang ruangan sarapan pagi. 



Ada beragam menu sarapan yang disajikan. Baik menu western maupun lokal. Sarapan yang menjadi favorit saya di sini, potato wedge dan sosis-nya. Tetapi pagi itu saya memilih menu nasi uduk dengan aneka lauk pendampingnya. Menurut saya nasi uduknya enak, rasa gurihnya pas di lidah saya. Apalagi saya sudah lama tak makan pula karena jarang menemukan nasi uduk yang enak di Malang. Tak lupa minumannya air putih dan jus buah segar. Ternyata tidak hanya saya yang suka menu sosis, Mas Aiman juga lho. Bisa dilihat dari bolak-balik tambah sampai bapaknya malu dilihatin staff dapur hehehe.

Oh iya, saat saya menginap, banyak pula turis luar negeri yang menginap di sini. Selain itu pengunjung yang lain juga sedang ramai-ramainya. Padahal bukan pas weekend lho. Selesai makan langsung balik kamar? enggak, suami dan Anis ingin mengeksplor ruangan di atas, tepatnya ruang pertemuan.

Usai puas menikmati suasana pagi di ruang pertemuan, saya kembali ke kamar. Berhubung waktu check out masih lama sekitar jam dua belas siang, saya memutuskan  berenang lagi. Nikamt rasanya berenang denga air yang asli dari sumber mata air di Kampung Lumbung Boutique Hotel ini. Sementara baby Aira saya titipkan pada Anis yang tidak ikut berenang karena lupa tak membawa baju ganti/baju renang. 




Saking asyiknya berenang, tak terasa waktu makin siang. Saya segera menyudahi aktifitas berenang. Mengurus anak-anak dan mandi kemudian berbenah barang bawaan untuk persiapan check out. Sewaktu mau check out dan mengembalikan kunci, ternyata saya sempat diberi jamuan makan siang di resto-nya yang bisa terbuka untuk umum. Menunya tumpeng bancakan dengan aneka lauk. Ada urap-urap, ayam goreng, fillet ikan goreng, sayur tahu, terancam, sambal, rempeyek dan ikan asin. Tentu saja ini menjadi kejutan buat saya. Oh iya, menu ini bisa dipesan jauh hari bila ingin memesan dan menikmati bersama keluarga di resto. Harganya pun terjangkau dengan aneka lauk yang melimpah. Selain itu ada aneka minuman baik tradisional maupun oalahan buah.
 Begitulah kesan dan pengalaman saya menginap di villa Kampung Lumbung Boutique Hotel Batu. Puas dan senang banget deh, rasanya next time pengen balik lagi kalau main-main ke Batu. Pelayanan staff-nya pun ramah dan cekatan. Oh iya, hampir lupa mengenai harga villa disesuaikan dengan jenis namanya. Seperti Omah Mujur ini per kamar untuk weekday 500.000 dan 600.000 untuk weekend. Untuk info lengkapnya bisa ditanyakan ke alamat reservasi di bawah.


Kampung Lumbung Boutique Hotel Batu
Jl. Ir. Sukarno-Puskemas Beji
Batu-Malang, East Java 65326
Ph: +62 85104444142
Fax : +62 3415025177
Email : kampunglumbung@grahabunga.com






15 komentar:

  1. Hotelnya nyaman yaaa.. Aku paling suka ama hotel kayak gini.. Suasananya bikin adeeeeem...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nyamaaan banget mbak dee. Aku pengen balik lg hehe
      Suka sama kolam renangnya pula. Moga thn depan dapat lagi ahayhaha

      Hapus
  2. Klo aku ke Malang nanti ajakin kesini ya mama Aim
    kali aja jadi dapat diskon gede klo rekomendasi dari keluarga biru hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha siyaap, asyik rame klu nginap di sini mbk

      Hapus
  3. Nyaman sekali mbaak, jadi pengen kesana :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayuk main ke Malang mbk tehty, aayik banget ini hotelnya

      Hapus
  4. cocok sekali nih mbak untuk liburan keluarga....
    ndak sabar mengajak keluarga kesana juga
    (terima kasih infonya)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kebanyakan jg yg nginep rame2 ngajak keluarga besar.
      Sama2 faqih

      Hapus
  5. Aku baru sekali Mba ke batu, waktu itu nginapnya di Bunga...pengen banget bisa datang lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ke Malang mesti balik lagi mbak heheh

      Hapus
  6. konsep villanya keren yah mbak. Dinding kamar dan kamar mandinya unik, jadi pengen kesana juga mbak. Btw, thanks for sharing mbak ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, saya suka suasananya. Meski gak pakai ac sudah sejuuk.
      Sama2 mbak, makasih sudah mampir blog saya

      Hapus
  7. Mau dooonnnkkk diajakin nginep di sana hehehe :D

    BalasHapus
  8. Yang omah tumpuk msh ttp sama..kenang2 ngan th 2013 ..10hari di kampung lumbung..mantappp...

    BalasHapus
  9. Apakah ada ac nya. bisa berikan masukan

    BalasHapus