Kamis, 03 November 2016

Tips Menumbuhkan Kecerdasan Finansial pada Anak


Ruang Seminar di Hotel Riche


Sewaktu ada info tentang seminar di salah satu grup facebook parenting, saya masih santai dan belum kepikiran untuk ikut. Biasanya saya sesuaikan dengan jadwal suami atau tema yang akan di sampaikan. Apakah yang sedang saya butuhkan atau tidak. Tetapi yang namanya seminar parenting tema apapun, buat saya perlu karena bisa menambah ilmu. Karena tidak ada yang namanya sekolah menjadi orang tua, sehingga seminar atau talkshow parenting menjadi sarana untuk belajar menjadi orang tua yang lebih baik dan bijak.

Saya, Aira dan Mak Astri

Namun waktu saya sedang staycation di Batu, baca kembali info itu jadi tertarik. Apalagi ada teman satu grup di WA Mak Astri juga ada yang ikutan. Dan kebetulan hari itu terakhir pendaftaran, tanpa pikir panjang lagi saya pun menyampaikan untuk ikut. Apalagi saya juga kenal baik dengan pembicaranya dan bukan pertama ini ikut acara seminar parenting yang beliau adakan.

Tema Parenting


Tempat acara berlangsung cukup dekat dengan rumah, sehingga saya gak terburu-buru berangkatnya. Karena nantinya saya datang dengan baby Aira, persiapannya pun tidak terlalu ribet bawa pritilan yang banyak. Cukup bawa pospak, tisu basah dan satu baju untuk ganti bila dibutuhkan. Sesampai di tempat acara, sudah banyak yang datang namun acara belum dimulai. Saya mendapat tempat duduk paling depan, sementara di depan deretan kursi disediakan tikar untuk para anak-anak yang ikut orang tuanya. Disediakan banyak buku untuk bisa dibaca. Tema parenting yang akan disampaikan adalah Menumbuhkan Kecerdasan Finansial pada Anak yang disampaikan oleh Abyz Wigati. Beliau adalah penulis buku dan praktisi parenting nasional sekaligus founder Pondok Parenting Harum.
Para Peserta


Mbak Elis Selaku MC

Tidak berapa lama setelah saya datang, acarapun dimulai. Acara tersebut dibuka oleh Eliscetta yang merupakan seorang pendongeng nasional dan terkenal dengan boneka Cetta, temannya mendongeng. Selanjutnya diisi dengan penayangan profil Pondok Parenting Harum. Kebetulan hari itu adalah ultah Pondok Parenting Harum yang ke-3  sehingga ada perayaan secara simbolis.


Presentasi Sun Life  Finansial


Usai perayaan ultah pondok parenting secara simbolis, acara selanjutnya diisi oleh Sun Life Finansial. Sun Life Finansial merupakan perusahan jasa keuangan internasional terkemuka  yang menyediakan beragam produk proteksi dan akumulasi kekayaan. Sun Life Finansial berdiri di Kanada sejak tahun 1865. Sementara Sun Life Finansial Indonesia sendiri berdiri sejak tahun 1995. Memiliki 86 kantor pemasaran konvesional dan 35 kantor  pemasaran syariah di 53 kota di seluruh Indonesia.

Dalam penjelasannya, Bapak Afrian Pratista menyampaikan  apa saja yang bisa dilakukan dengan memilih Sun Life Finansial dan mengenai perencanaan keuangan. Diantaranya ;
-          Mempersiapkan  masa pensiun
-          Mengakumulasi kekayaan/asset
-          Mempersiapkan dana pendidikan
-          Mempersiapkan dana untuk kesehatan
-          Mempersiapkan dana perjalanan ibadah.
Dengan adanya presentasi dari Sun Life Finansial ini, sedikit banyak saya tahu apa yang harus dipersiapkan untuk Aiman dan Aira. Salah satunya yang saya pikirkan adalah dana pendidikan. Karena dari tahun ke tahun biaya pendidikan makin bertambah.

Tips Menumbuhkan Kecerdasan Finansial pada Anak


Usai peresntasi dari Sun Life Finansial, sesi selanjutnya sempat diisi dengan penampilan permainan biolanya Adek Bening yang notabene adalah anak bungsu dari Mbak Abyz Wigati. Kemudian masuk pada acara inti seminar, menumbuhkan kecerdasan finansial pada anak yang disampaikan oleh Mbak Abyz Wigati.

Penampilan Bening

Mengapa anak penting memiliki kecerdasan finansial? Pada dasarnya anak bukan sekedar berperilaku hemat atau kemampuan mengelola keuangan, namun proses menumbuhkan kecerdasan finansial pada anak juga merupakan proses pengendalian diri. Hal ini akan berpengaruh pada perilaku mandiri dan pola pikir pada usia dewasa mengenai uang.

Salah satu contoh menumbuhkan  kecerdasan finansial pada anak, mengenai uang jajan. Ubah pola pikir mengenai uang jajan jadi uang saku. Karena dengan begitu anak bisa cerdas mengelola uangnya. Kalau dibilang uang jajan, maka anak akan memahaminya untuk beli jajan sehingga tidak ada yag tersisa untuk lainnya.  Berikut tips menumbuhkan kecerdasan finansial yang disampaikan oleh mbak Abyz Wigati.
1.       Memahamkan anak tentang berbagai kebutuhan dalam kehidupan sesuai fase                      tumbuh kembangnya.
2.       Memahamkan anak tentang perbedaan kebutuhan dan keinginan. 
3. Melibatkan anak mengelola keuangan keluarga sesuai fase tumbuh kembangnya.
4.       Memberi kepercayaan anak untuk mengelola uang pribadinya (uang saku).
5.  Damping anak secara bertahap, ajarkan, buat kesepakatan, contohkan dan                             konsisten.
6.       Beri kesempatan pada anak untuk ‘salah’.
7.       Evaluasi dan lanjutkan proses belajar.
8.       Anak berhak dan wajib berkontribusi dalam pembiayaan event keluarga.
9.       Apresiasi setiap keberhasilan walaupun kecil.
10.    Hindari kritik, ganti dengan evaluasi bersama.

Selain tips yang sudah di sampaikan, Mbak Abyz juga berbagi pengalaman menumbuhkan kecerdasan finansial pada anaknya, Bening. Di usianya yang masih kelas 4 SD, dia sudah memiliki tabungan di bank sebesar 1,4 juta yang disisihkannya dari uang saku. Menurut beliau, uang saku Bening seminggunya dua belas ribu itupun sebagian untuk ditabung dan merasa cukup. Saya cukup terkejut dan takjub mengenai hal itu. Saya yang sudah emak-emak saja kadang susah punya tabungan sebesar itu hehe

Dengan adanya cerita pengalaman anak Mbak Abyz memacu saya untuk menumbuhkan kecerdasan soal mengelola uang pada Aiman dan Aira. Sejauh ini masih Aiman, kalau saya atau ada yang memebri uang, dia dengan semangat memasukan uang ke dalam celengannya. Karena saya tidak membiasakan dia beli jajan di warung, yang sering mengajak justru neneknya.


Usai Mbak Abyz menyampaikan materi, selanjutnya Mbak Elis selaku MC dan moderator memberikan kesempatan pada peserta yang kebanyakan para ibu. Namun ada juga bapak-bapak yang tunjuk jari untuk bertanya.


Banyak masalah yang disampaikan oleh para ibu mengenai uang saku anaknya. Ada yang uang saku seminggu tiga puluh ribu masih berasa kurang dan menanyakan gimana penanganannya. Saat mbak Abyz menjawab solusinya, diselingi dengan pembagian susu pasteurisasi dari Jabmilk dan pembagian doorprise dari Sun Life Finansial bagi yang berhasil menjawab pertanyaannya. Sebelum acara berakhir. Ada pembagian doorprise juga bagi yang sudah bertanya dan foto bersama.



Orang tua adalah figure keteladanan bagi anak, maka mengharapkan kebaikan pada anak harus pula diikuti oleh contoh nyata perilaku baik dari orang tua secara konsisten. Sehingga anak pun tidak akan bingung maupun ragu mengelola uang dengan cerdas.


Saya dan Mbak Abyz W


30 komentar:

  1. Setuju banget..materinya bagus sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Persiapan buat Aiman klu sekolah nanti. Materinya pas banget buat aku

      Hapus
  2. Sip banget acaranya, sayang aku gak ikutan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kan Michan demam hbs jatuh itu. Jadi, gak memungkinkan tho

      Hapus
  3. Setuju, orang tua adalah figur keteladanan bagi anaknya. Makasih ilmunya ivon.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 mbak. Materi nya jleb banget buatku. Aku juga butuh memanage keuangan lbh baik ini

      Hapus
  4. Eventnya benar-benar bermanfaat untuk para orangtua bijak mendidik anak😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget mbk. Apalagi bentar lg aiman sekolah jadi butuh ilmu buat mengajari dia mengelola uang saku nya dgn bijak. Ya pelan2 sesuai tumbuh kembangnya

      Hapus
  5. Keren mba, benar2 acaranya untuk persiapan anak ya :)
    Salam kenal :)

    Saya kira keluarga biru berubah jadi aura biru, eh ternyata berbeda. Salut suami istri tetap ngeblog juga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas. Dengan ikut seminar ini jd tahu bagaimana mengajari anak bijak dlm menggunakan uang.

      Hehe karena sesama penyuka biru mas. Salam kenal juga dan terima kasih kunjungannya

      Hapus
    2. sama-sama mba, saya izin follow blognya ya, agar bisa ngikutin ceritanya :)

      Hapus
    3. Monggo mas, semoga tulisan yang saya sampaikan di blog bermanfaat.

      Hapus
  6. Wah bangus banget ya parenting seperti ini.. orang tua memang menjadi figur yang sangat penting...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas Adhi. Untung jadi ikutan, gak nyesel deh sama materinya. Tadinya ragu mau ikutan heheh
      Btw, salam kenal terima kasih sudah berkunjung

      Hapus
  7. Emang beneran kecerdasan finansial anak itu penting. Melihat ponakan-ponakanku, ada yg dapet uang langsung ngibrit ke warung, ada juga yg bener-bener ditabung sampai jutaan.

    Tapi biasanya anak yg cerdas finansial, cerdas ngakali juga.. uangnya disimpen, tapi kalau njajan minta ditraktir adek-adeknya, hahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah sama tuh kayak saudara Aiman. Kalau dikasih uang udah keburu mau ke warung, lha rumah bumer depannya warung hihihi.

      Hahaha..lha ini yg harus diubah. Nah, urusan menabung Aiman dan Aira punya celengan sendiri2.

      Hapus
  8. Aku kemaren juga pingin ikut, tapi anakku pas main bola... untungnya bisa ngintip disini.... makasi sharingnya mba...

    BalasHapus
  9. Aku kemaren juga pingin ikut, tapi anakku pas main bola... untungnya bisa ngintip disini.... makasi sharingnya mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama. Ada lagi tuh mbak minggu depan seminar parentingnnya tapi beda tema

      Hapus
  10. saya juga sedari sekarang mempersiapkan aset untuk masa pensiun, sekarang sih masih buat 'digital aset', pernah denger??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pernah dengar. Tapi gak tahu detailnya hehe

      Hapus
  11. Tipsnya bagus-bagus.. Nantibkalo jadi orgtua aku harus coba

    BalasHapus
  12. haloo mbak zahra dari keluarga biru yang tadi di depan aku ya :D keren banget suami istri Blogger. Salam kenal balik mbak, iya belum sempet ngobrol banyak ya tadi. Semoga dilain kesempatan bisa ketemu lagi ya :)


    kalau buat saya yg paling penting itu asuransi kesehatan sih mbak, sebagai safety belt aja :) meskipun yaa semoga terus sehat-sehat yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mbak Ninda, panggil aku Ivon saja ya. Hehe iya nih mbak.
      Dlu pernah pakai asuransi kesehatan buat si sulung mbak, tapi udah saya tutup .

      Hapus
    2. Halo mbak Ninda, panggil aku Ivon saja ya. Hehe iya nih mbak.
      Dlu pernah pakai asuransi kesehatan buat si sulung mbak, tapi udah saya tutup .

      Hapus
  13. Waah, luar biasa yaa, usia mida udah bisa menabung, peee banget nih buat saya untuk bisa menamamkan kecerdasan finansial kepada anak-anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pas dengar juga kaget mbak hehehe
      Dan sekarang sy terapkan ke anak-anak. Tiap dpt uang dr saudara saya atau papanya, saya masukkan celengan khusus

      Hapus
  14. Wah keren banget, kenapa aku nggak kepikiran untuk mengajarkan kecerdasan financial kepada anak sejak dini ya

    BalasHapus
  15. Ayo mulai sekarang diajarkan mbak vety hehehe

    BalasHapus