Senin, 15 Agustus 2016

Lima Lomba Mendidik untuk Merayakan Kemerdekaan


Bulan Agustus tentunya merupakan momen spesial bagi masyarkat Indonesia. Selain memasang bendera merah putih di depan rumah, tentunya akan banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk memperingati proklamasi kemerdekaan. Biasanya, di tiap kampung akan memiliki kelompok karang taruna yang akan mengkoordinasi berbagai macam kegiatan yang akan dilaksanakan. Umumnya, masyarakat akan mengadakan berbagai macam lomba di hari libur. 


Tak hanya lingkungan kampung, di sekolah juga kerap kali mengadakan peringatan seperti upacara bendera dan semacamnya. Momen tersebut adalah bentuk rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan. Biasanya, di kampung mengadakan lomba dengan tema kocak seperti balap karung atau memasukkan paku dalam botol. Namun, tak ada salahnya jika menyelipkan lomba 17an mendidik

Berikut ini adalah lima lomba mendidik yang bisa diterapkan untuk memperingati hari kemerdekaan.

Klompen Raksasa
Klompen raksasa atau bakiak raksasa adalah lomba yang kerap kali ada di momen peringatan kemerdekaan. Namun, tahukan Anda jika lomba tersebut juga termasuk lomba 17an mendidik? Dalam lomba tersebut, kemampuan anak dalam bekerja sama dengan team akan diuji. Mereka akan belajar kompak dan percaya pada anggota team. Menang bukan hal terpenting dalam sebuah lomba, namun jika Anda melihat anak-anak berhasil kompak dengan teamnya, kemungkinan besar ia juga akan mudah bekerja sama di dunia luar nantinya. 

Lomba Menghias Kelas
Memperingati kemerdekaan di lingkungan sekolah juga tak kalah penting. Para guru bisa saja mengadakan lomba 17an mendidik seperti menghias kelas. Masing-masing siswa memiliki tanggung jawab untuk membersihkan serta menghias kelas dengan atribut bernuansa kepahlawanan dan juga merah putih. Jiwa nasionalisme anak akan tertaman dengan adanya peringatan kemerdekaan. Terlebih jika para guru kerap mengingatkan betapa besar peran para pahlawan bagi bangsa Indonesia.



Lomba Membaca Puisi Bertema Pahlawan
Mungkin anak-anak tak asing lagi dengan puisi. Nah, tak ada salahnya memberi mereka tema kemerdekaan di bulan Agustus. Selain menulis puisi, mereka juga akan membacanya di depan kelas. Lomba tersebut selain untuk mengenang jasa para pahlawan juga berperan untuk mendidik mental para siswa untuk berani tampil di depan umum. Pada awalnya mungkin akan gugup, namun jika anak-anak terbiasa tampil, mereka akan memiliki mental yang lebih percaya diri. Bisa karena terbiasa, semboyan tersebut tentulah bukan sebatas kata. 

Lomba Menyanyikan Lagu Wajib Indonesia
Jika saat ini banyak sekali grup band yang lagunya menggusur posisi lagu kemerdekaan di telinga anak-anak, sudah saatnya untuk kembali membudayakan lagu wajib Indonesia di kalangan anak-anak. Di momen peringatan kemerdekaan, sangat disarankan untuk membuat tema lomba 17an mendidik seperti halnya lomba menyanyikan lagu wajib Indonesia. Jika anak zaman sekarang sangat cepat menghafal lagu cinta, harusnya mereka juga cepat menghafal lagu wajib Indonesia. 

Lomba Menjaga Kerapian dan Kebersihan
Anak adalah generasi penerus bangsa. Apa yang dinikmatinya saat ini adalah hasil dari tetes keringat dan darah para pahlawan. Namun saat ini, kita tahu sendiri kesadaran akan kebersihan sangatlah kurang. Membuang sampah sembarangan sudah menjadi budaya yang tak bisa dihapuskan. Saat masih anak-anak, adalah momen yang tepat untuk mengubah kebiasaan mereka. Dengan mengadakan lomba menjaga kebersihan, anak-anak akan merasa dituntut untuk membuang sampah pada tempatnya. Jangan pula memberi wejangan jika menjaga kebersihan hakikatnya adalah wajib, meski bukan momen perlombaan, baiknya membuang sampah tetap pada tempatnya.

Itulah 5 lomba mendidik untuk merayakan kemerdekaan yang saya sadur dari Futuready.com. FYI, Futuready merupakan website broker asuransi dimana kita bisa memilih asuransi yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kita. Jadi jika Anda sedang bingung cari asuransi, buka saja Futuready.com


1 komentar:

  1. Wuih keren perlombaannya. Masih ada ya yang mau melestarikan perlombaan seperti ini, sudah jarang saya lihat.

    BalasHapus