Selasa, 09 April 2019

3 Manfaat BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pekerja Mandiri




Setiap pekerjaan memiliki resiko kerja, namun belum banyak orang yang memperhatikan akan hal tersebut.  Sebagian besar masyarakat hanya tahu kalau BPJS itu ya BPJS Kesehatan yang selama ini sudah dimanfaatkan untuk meringankan biaya kesehatan. Padahal selain BPJS Kesehatan yang menjamin soal kesehatan, ada juga BPJS Ketenagakerjaan.


Pada Selasa, 2 April 2019, saya dan beberapa blogger mendapat kesempatan megunjungi kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan guna sosialisasi mengenai programnya. Bertempat di lantai 2 kantor BPJS Ketenagakerjaan Jalan Dr. Soetomo No.1 acara dibuka oleh Mas Roni selaku account Representative khusus.

Pada kesempatan tersebut juga hadir Ibu Cahyaning Indriasari selaku Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang. Selain itu beliau juga membawahi KCP Kepanjen dan Batu yang merupakan lingkup Malang Raya. Ibu Cahyaning Indriasari menyampaikan bahwasannya BPJS lahir pada 1 Januari 2015. Sebelum menjadi BPJS Ketenagakerjaan, namanya PT. Jamsostek.



Menurut beliau, masih banyak masyarakat yang belum tahu mengenai BPJSTK ini, peserta untuk BPJSTK merupakan para pekerja dan adanya BPJSTK ini guna untuk perlindungan. kalau merunut dari UU N0.24 tahun 2011 tentang badan penyelenggara jaminan kesehatan, setiap orang termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia, wajib menjadi peserta program jaminan sosial.

Nah, siapa saja sih yang termasuk pekerja bukan penerima upah atau pekerja mandiri serta program yang diusung oleh BPJSTK? Hal tersebut bakal disampaikan secara rinci oleh mbak Anysa Isywari berikut ini.

Kepesertaan BPJSTK,  Pekerja Bukan Penerima Upah


Pekerja bukan penerima upah bisa dibilang pekerja mandiri. Kalau orang yang bekerja di kantor termasuk yang menerima upah secara tidak langsung mereka sudah mendapatkan jamina sosial dari pihak kantor. Berbeda halnya dengan orang yang bekerja mandiri atau lepas.

Ada banyak pekerja yang masuk dalam golongan pekerja mandiri atau lepas seperti blogger, pedagang pasar, tukang ojek atau driver ojol dan masih banyak lainnya. Mereka tidak memiliki jaminan sosial sehingga bisa dibayangkan kalau pas bekerja terus mengalami kecelakaan kerja, pihak BPJS Kesehatan pun tidak bisa menjamin. Itu lah pentingnya kepesertaan jaminan sosial buat para pekerja lepas atau bukan penerima upah.

Mereka yang termasuk pekerja bukan penerima upah bisa mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan secara bertahap dengan memilih program sesuai kemampuan dan kebutuhan. Ada banyak program beserta manfaatnya yang jadi pilihan. Seperti pekerjaan saya nih, musti memiliki jaminan sosial agar saat kerja dimanapun bisa lebih tenang bila terjadi sesuatu di kemudian hari.

Manfaat dan Program BPJS Ketenagakerjaan


Ada tiga manfaat yang bisa didapat dengan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja lepas atau mandiri diantaranya Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua.

Jaminan Kecelakaan Kerja


Kecelakaan kerja yang dimaksud dalam hal ini, suatu resiko kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja yang masih berkaitan atau ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatan. Jaminan Kecelakaan Kerja ini merupakan jaminan yang memberikan kompensasi dan rehabilitasi  bagi pekerja yang mengalami kecelakaan dalam hubungan kerja.

Misalnya kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja, misal kerjanya di pabrik. Jaminan Kecelakaan Kerja ini meliputi beberapa hal.

1.       Biaya pengangkutan, besaran jalur yang digunakan untuk mengangkut korban baik darat, laut maupun udara berbeda. Namun apabila menggunakan lebih dari satu jasa angkutan maka berhak atas biaya maksimal dari masing-masing jenis angkutan.
2.       Biaya pengobatan dan perawatan
3.       Sementara tidak mampu bekerja
4.       Penggantian gigi tiruan
5.       Santunan cacat
6.       Santunan kematian
7.       Biaya rehabilitas
8.       Bantuan beasiswa
Adapun jenis kecelakaan kerja yang ditanggung seperti terjatuh, tertimpa, terpleset hingga tertabrak.

Jaminan Kematian


Jaminan yang diperuntukkan bagi ahli waris tenaga kerja peserta BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja. Adanya program JKM untuk membantu meringankan beban keluarga dalam bentuk biaya pemakaman dan uang santunan.
Manfaatnya meliputi :
1.       Santunan kematian Rp.16.200.000
2.       Santunan berkala Rp.200.000 x 24 bulan dibayar sekaligus
3.       Biaya pemakaman sebesar Rp.3000.000
4.       Beasiswa pendidikan 1 anak diberikan pada setiap peserta yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja dan telah memiliki masa iuran paling singkat 5 tahun sebesar Rp. 12.000.000

            Jaminan Hari Tua


Jaminan Hari Tua merupakan program penghimpunan dana yang ditujukan sebagai simpanan yang dapat dipergunakan  oleh peserta, terutama apabila penghasilan yang yang bersangkutan terhenti karena berbagai sebab. Seperti cacat total tetap, telah mencapai 56 tahun, meninggal dunia atau berhenti bekerja ( PHK, mengundurkan diri, atau meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya). 

Pembayaran manfaat JHT dapat diberikan sebagian sampai batas tertentu apabila peserta telah memiliki masa kepesertaan paling singkat 10 tahun. besarnya iuran yang dibayarkan sebesar 2 % dari upah yang dilaporkan.

Sebenarnya masih ada satu lagi program yaitu Jaminan Pensiun. Jaminan ini hampir sama dengan JHT namun yang membedakan terletak pada pesertanya. Kalau Jaminan Pensiun pesertanya merupakan pegawai formal atau pegawai perusahaan.

Cara Menjadi Peserta


Untuk mendaftar jadi peserta BPJSTK sangat mudah, siapa saja pekerja mandiri bisa mendaftar. Adapun syarat yang diperlukan antara lain :
-          Mempunyai NIK ( Nomor Induk Kependudukan )
-          Mengisi formulir F1 BPU untuk pendaftaran wadah/kelompok/mitra baru
-          Menghubungi atau datang ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan

Setiap peserta minimal memilih dua program BPJS Ketenagakerjaan tetapi bisa mengikuti tiga program. Sebagai pekerja mandiri program dari BPJSTK ini penting agar tetap mendapatkan perlindungan, selain cara mendaftarnya yang mudah iurannya pun tidak terlalu besar.  Salah satu peserta yang sudah merasakan manfaatnya yaitu Pak Doel. Beliau merupakan driver ojol yang sempat mengalami kecelakaan dan semua dijamin oleh BPJS Ketenagakerjaan.







Selain mendapatkan jaminan dari BPJSTK, kepesertaannya juga bisa mendapatkan keuntungan lain seperti promo diskon dengan rekanan BPJSTK seperti promo diskon beberapa hotel.

19 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Wah, ternyata blogger juga bisa ya jd anggota bpjs ketenagakerjaan, kirain cuma pegawai kantoran aja... Makasih ya sharingnya :)

    BalasHapus
  3. Ini aku baru tahu loh, kalo pekerja non perusahaan bisa dibuatkan BPJS TK. Tapi skema pembayarannya bagaimana ya? Harus bayar langsung atau bisa autodebet? Lalu apakah iurannya sama dengan pegawai kantor biasa?

    BalasHapus
  4. Aku kira yang bisa daftar BPJSTK ini hanya pekerja kantoran, pekerja lepas dan mandiri juga bisa ternyata

    BalasHapus
  5. wah, syukurlah kalau bisa dibuatkan BPJS Ketenagerjaan utk pekerja mandiri. Saat ini saya masih ikut yang di kantor sih, tapi siapa tau lah ya setelah gak kerja, mau terus jadi blogger tetap bisa ikutan program pemerintah yang satu ini.

    BalasHapus
  6. BPJSTK.. jadi blogger juga bisa daftar ya mba. Aku br tau ada program ini. Bagus ya. Iurannya terjangkau kan mba? Moga makin memudahkan masyarakat yaa

    BalasHapus
  7. Wah pengusaha dan blogger juga bisa daftar bpjs ini ya jadinya.. Moga makin memudahkan kita ya kak

    BalasHapus
  8. Pernah denger beberapa waktu lalu tentang BPJS ketenagakerjaan ini tapi baru tahu kalau blogger bisa mendaftar juga. Tfs mbak

    BalasHapus
  9. Beneran ya kalo blogger bisa juga mendaftar jadi anggota BPJS Ketengakerjaan. Saya bisa dong mendaftar, dulu udah pernah punya tapi setelah resign tentu saja udah langsung putus keanggotaaanya

    BalasHapus
  10. Manfaatnya besar juga ya mbak buat para pekerja non upah begini. Blogger termasuk nggak ya?

    BalasHapus
  11. Perlu banget untuk kita punya bpjs ya mbaa.. aku juga punya tapi karena ASN yaa

    BalasHapus
  12. Oiya ya koq aku baru sadar kalau pekerjaan macam blogger ini bisa juga didaftarkan ke BPJSTK. Tapi aku udah punya BPJS Kesehatan sih mba ikut suami yang ASN.

    BalasHapus
  13. setelah resign belum kepikir buat gabung BPJS TK lagi sih. Makasih insight-nya ya mbak.

    BalasHapus
  14. Mantap dong kalo blogger juga bisa daftar BPJS ketenagakerjaan. Berati perorang bisa daftar 2 sekaligus ya, kesehatan dan ketenagakerjaan.

    BalasHapus
  15. Aku kemarin baru dari bpjs tk juga untuk ngeklaim danaku.

    BalasHapus
  16. Wah keren ya, aku baru tau juga kalau ternyata pekerja lepas, termasuk blogger bisa ikut bpjs ketenagakerjaan. Dan manfaatnya memang bagus ya.

    BalasHapus
  17. Wow aku baru tau pekerja lepas juga bisa ikut bpjs ketenagakerjaan
    Kirain yg kantoran aja. Berarti tinggal datang ke kantor bpjs ya buat mendaftar

    BalasHapus
  18. BPJS juga bisa untuk freelancer. Kirain khusus pegawai aja. Aku belum ikutan bpjs nih mak.

    BalasHapus
  19. Wah aku baru tau dari sini infonya kalau profesi blogger bisa diikutsertakan di bpjs pekerja bukan penerima upah ...

    Kalau profesi blogger masih merangkap ikut kerja orang sedangkan tempat dia bekerja dan menerima upah bulanan itu, staffnya ngga diikutkan bpjs ..., apakah ketentuan bpjs bukan penerima upah , diperbolehkan daftar juga ya, kak ?

    BalasHapus