Senin, 22 Juni 2015

Membingkai Senja Dalam Foto

Sejak kecil saya suka sekali difoto.  Banyak foto masa kecil saya yang masih tersimpan, hanya saja sebagian hasilnya mulai rusak. Ya, sejak kecil saya sudah bersinggungan dengan dunia foto.
Beranjak besar, tepatnya memasuki  usia SMP, selain suka difoto saya pun juga suka memoto. Saya meminta pada ibu untuk dibelikan kamera. Zaman seusia saya memiliki kamera yang masih menggunakan roll film, itu sudah mewah sekali. Seringnya saya memakai untuk memotret  acara keluarga semisal, pengajian yasinan rutin, syukuran atau kumpul keluarga sewaktu lebaran.
Kebiasaan memotret itupun terus terbawa sampai saya dewasa dan bekerja di negeri orang. Lain pula sarana yang saya pakai untuk memotret.  Sewaktu kerja di Hong Kong, saya lebih suka memotret pakai kamera ponsel. Menurut saya lebih simple. Bisa dibawa kemana saja dan bila ingin segera memakainya lebih cepat.  
Saya suka memotret senja. Bahkan saya rela menyebrang salah satu pulau yang ada di Hong Kong agar bisa menikmati senja dari atas kapal. 

Memakai Ponsel

Waktu itu jelas  saya tidak tahu banyak teknik memotret yang baik supaya menghasilkan foto yang bagus. Maklum hanya menggunakan kamera ponsel jadi sebisa saya memotretnya.  Saya pun punya impian bisa memiliki kamera yang lebih baik dari kamera ponsel, semisal kamera digital.
Bagi saya menikmati senja, semanis secangkir  teh hangat yang menemani. Sejak kapan pastinya saya menyukai senja, entahlah. Ada damai melihat ciptaanNya perlahan tenggelam dari balik cakrawala dan meninggalkan jejak berupa semburat cahaya kekuningan hingga kemerahan.
Seiring waktu, impian saya punya kamera digital pun terwujud. Saya makin menyukai dunia fotografi, meski tetap saja belum banyak teknik memotret yang bisa saya pelajari. Hanya saja dengan kamera digital, hasil fotonya bisa lebih baik dibanding kamera ponsel. Ada beberapa menu yang bisa diatur menyesuaikan kebutuhan fotografi. Dan objek sasaran saya masihlah sama, senja. 

Memakai Kamera Digital

Kali ini saya berkesempatan menikmati senja dari atas jembatan sungai Barito Kalimantan Selatan. Mengeksplor lebih banyak senja di tempat yang berbeda dan dengan kamera yang berbeda pula tentunya.
Semakin ke sini, saya makin jatuh cinta dengan dunia fotografi, kalau awalnya masih seputar  pemandangan. Kini saya pun jatuh cinta pada food fotografi. Karena itulah di saat ulang tahun saya, suami menghadiahkan sebuah kamera prosumer merk Nikon coolpix. Saya senang banget pastinya. Bisa menunjang hobi fotografi. Dari sini lah saya bisa mempelajari fotografi lebih serius. Belajar dari banyak sumber, mengeksplor lebih banyak objek. Baik itu tentang makanan maupun tempat-tempat yang menarik. Tak lupa pula hunting senja.

Memakai Kamera Digital

Dan benar saja, sewaktu mudik saya dan suami memutuskan jalan-jalan ke Bendungan Serut Blitar. Pulangnya saya hunting senja dari persawahan sepanjang jalan pulang. 

Memakai Kamera Digital

Sayangnya transportasinya kurang memadai, yaitu pakai sepeda motor. Misal ada mobil Toyota Agya, mungkin saya bisa leluasa memotret. Sehingga tidak takut keburu kemalaman di jalan. Bisa dibayangkan melewati persawahan yang panjang sambil membonceng anak balita, tentu saja kesan seram yang terbayang.  

My Agya My Style


Kalau ada mobil Toyota Agya yang tampilannya elegan, tentu saja rasa takut tidak hinggap di benak saya. Aiman pun bebas menikmati mamanya memotret senja sebagus mungkin dengan angle yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar