Berkunjung Sekejap Di Kampung Warna-Warni Jodipan Malang

02.31 Ivonie 18 Comments



Berkunjung Sekejap Di Kampung Warna-Warni Jodipan Malang. Dulu saya melihat daerah pinggiran sungai brantas yang atasnya dilalui jembatan kereta ini, kesannya kumuh banget. bahkan airnya tak pernah jernih alias keruh. Ya, sejak kecil saya memang lebih banyak liburan di Malang ketimbang kota dimana saya dibesarkan, Blitar. Hal itu lantaran kalau musim liburan, bulek saya yang merupakan adik kandung dari almarhum bapak sering mengajak ke Malang sehingga saya lebih familiar dengan kota ini.


Seiringnya waktu hingga saya dewasa, kota Malang masih tetap jadi pesona buat saya mengadu nasib sampai akhirnya saya menemukan belahan jiwa sekaligus teman hidup alias suami hingga sekarang. Bisa dibilang Malang adalah rumah kedua bagi saya, karena meski sudah berpindah kependudukan menjadi warga Malang, saya selalu pulang ke Blitar setiap bulannya untuk mengunjungi makam almarhum bapak dan rumah peninggalannya.


Kampung Kumuh Berubah Jadi Kampung Penuh Warna-Warni


Kawasan yang saya singgung di awal tadi, rupanya daerah Jodipan itu saya ketahui setelah benar-benar menetap di Malang. Namun ada yang berbeda dengan daerah tersebut, seiring dengan perkembangan wisata di Kota Malang. Daerah yang tadinya terkesan kumuh telah bermetaformosis menjadi sebuah kampung yang penuh warna.

Ya, berkat sebuah studi beberapa mahasiswa di salah satu perguruan yang menjadikan kampung tersebut project alias tugas kampus. Kampung Jodipan menjadi kampung yang penuh warna. Bagian tembok sampai atapnya dicat dengan warna-warni yang menarik mata sehingga menjadikan tempat tersebut sebagai objek wisata.

 Sebuah trobosan yang perlu diapresiasi dan diacungi jempol. Berani mengubah lingkungan yang tadinya sama sekali gak dilirik menjadi tempat yang masyarakat berbondong-bondong untuk melihat lebih dekat wajah baru kampung Jodipan Malang, tak hanya dari masyarakat Malang, namun sampai dari luar kota.

Kunjungan SeKejap Di Kampung Warna-Warni Jodipan


Beberapa waktu lalu saya dan keluarga menyempatkan untuk berkunjung ke Kampung Warna-Warni. Sebenarnya sudah lama sejak kampung Jodipan ini disulap sedemikian rupa, namun selalu kepentok pada waktunya yang gak pas. Sehingga saya dan suami mesti mengatur jadwal agar realisasi berwisata ke Kampung Warna-Warni Jodipan terwujud. Secara banyak juga teman yang justru sudah ke sini lebih dahulu yang notabene mereka berasal dari luar kota Malang.

Sabtu (3/11/2017) pagi sekitar pukul 9, saya dan keluarga berangkat dari rumah. Jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh sih, hanya saja jalan menuju ke kawasan kalau weekend suka macet parah. Apalagi jalur jalan rayanya termasuk jalan besar yang menghubungkan antar kota. Beruntung saya tak sampai terjebak macet parah, sehingga kurle 15 menit sudah sampai di tujuan.

Sebelum membeli tiket dan masuk kawasan Kampung Warna-Warni Jodipan, sebaiknya berfoto dulu sebentar dari atas jembatan di pinggir jalan raya. Kampung Warna-Warni Jodipan sebagai latarnya, sehingga kondisinya mirip-mirip kayak sebuah perkampungan di luar negeri gitu.

Harga Tiket Masuk Murah Meriah


Suami pun memarkir kendaraandi teras sebuah rumah kios milik penduduk setempat yang sepertinya masih tutup. Tak ada tempat khusus untuk loket tiket masuk, hanya di depan gerbang menuju Kampung Warna-Warni Jodipan dijaga oleh warga setempat yang menjual tiket masuk secara sederhana dengan duduk di kursi biasa.

Jangan khawatir bakalan mahal, meski menjadi tempat wisata tiket masuk ke Kampung Warna-Warni Jodipan ini termasuk murah meriah. Setiap orang dikenai biaya Rp. 2000,- saja yang gunanya seperti tertera dalam tiket masuk. Bayar segitu dan kalian bisa sepuasnya mengelilingi Kampung Warna-Warni Jodipan ini.

Tempat Wisata Instagramable


Seperti yang sudah saya sampaikan di awal, dulunya kampung Jodipan ini kawasan pinggir sungai yang terkesan kumuh, namun kini menjelma jadi kampung warna-warni yang dijadikan icon tempat wisata baru di Kota Malang. Sejak masuk gerbang, sudah disambut dengan anak tangga menurun yang dipoles cat aneka warna. Ditambah lagi dengan hiasan payung berbentuk kucing beraneka warna pula yang ditata dengan rapid an apik. Bisa dibilang gunanya agar pengunjung merasa lebih teduh kalau ke sini pas cuaca cerah, seperti halnya dengan kunjungan saya dan keluarga.


Semakin ke bawah dan melalui rumah-rumah warga, akan semakin menarik. dinding-dingdng rumah warga tak hanya di cat biasa, namun juga terdapat mural-mural yang menarik dan instagramable. Buat yang suka selfie atau berfoto ria, ini lah tempatnya.




Sambil mengendong si kecil, saya menuruni anak tangga dan jalan berliku rumah-rumah warga. Sebagian warga penduduk setempat memanfaatkan keadaan untuk berjualan aneka cemilan maupun minuman bagi wisatawan yang berkunjung. Bahkan ada juga yang menjual souvenir khas Kota Malang, seperti koas, keramik Dinoyo dan sebagainya.






Di bagian-bagian tempat tertentu sengaja dihias sedemikian rupa sebagai spot berfoto ria, seperti hiasan bunga bebentuk hati yang ada di dinding rumah warga maupun di pinggiran pagar pembatas. Kalau kalian datang saat weekend, siap-siap deh buat antri kalau mau berfoto ria di spot ini. Semakin ke bawah makin banyak hiasannya, tak hanya payung saja. Ada aneka bentuk bunga dan warna-warni, ada pula bola-bola plastik yang digantung sedemikian rupa sehingga terlihat semarak dan menarik.


Sedangkan di bawah sendiri bagian yang berada di tepi sungai, terdapat tenda-tenda dan sepasang kursi bagi yang ingin menikmati cemilan. Sementara tebing sungai yang notabene pondasi rumah warga, dihiasi tulisan nama tempat wisata tersebut yang dibuat dari susunan botol plastik yang ssudah dipoles cat warna-warni. nah, kondisi tepian sungainya ini sekarang bersih, tidak lagi kumuh seperti dulu meskipun airnya tetap gak jernih-jernih amat.

Berhubung kondisi matahari yang kian terik sehingga jadi panas, saya pun meminta pada suami untuk cepat pulang saja. Padahal masih ada tempat yang belum sempat dikunjungi. Lagipula saya lumayan kecapekan gendong Aira dengan kondisi tempatnya. Saya dan keluarga pun memutuskan untuk pulang saja.

Inovasi Terbaru Jembatan Kaca

Sumber Foto : Detik Travel 

Beberapa waktu lalu saya mendengar kalau di Kawasan Kampung Warna-Warni Jodipan dibangun jembatan kaca. Wow, pasti bakalan lebih menarik ini pikir saya. Dan gak tanggung-tanggung jembatannya terbuat dari kaca. Konon diklaim sebagai jembatan kaca pertama di Indonesia. Warga dan wisatawan luar kota makin banyak dong yang berbondong-bondong kemari.

Jembatan kaca ini merupakan inovasi terbaru sebagai sarana penghubung antar kampung di seberang yang dipisahkan oleh sungai Brantas. Dengan adanya jembatan kaca ini menambah daya tarik kawasan wisata Kampung Warna-Warni Jodipan, yang menghubungkan dengan kawasan wisata Kampung Tridi.

Saya dan suami juga penasaran dong, secara jembatan ini jadi viral di medsos bahkan masuk TV nasional pula. Kebetulan kapan hari, saya berkesempatan mencoba jembatan kaca ini lantaran hendak kopdar dengan teman food blogger asal Jakarta yang sedang mengikuti acara sebuah event Jelajah Gizi yang sedang kunjungan ke tempat wisata ini pula.

Gimana kesan melewati jembatan kaca? Ya ngeri-ngeri sedap gitu deh. Selain itu posisi jembatannya lumayan tinggi bukan yang dibawah mendekati sungai gitu. Untuk melewati jembatan ini harus bergantian karena kapasitasnya minimal 50 orang. Saat itu suasananya cukup ramai banget, banyak warga dan wisatawan yang berfoto di atas jembatan denga beragam pose.

Sayangnya saya gak bisa berfoto ria karena saking ramainya dan antrian di belakang yang sudah mengular. Bahkan saat lewat saya sempat bersenggolan dengan pengunjung lain. Saya jalannya pelan-pelan banget, bisa dibilang juga berasa menyeret nih kaki hahaha. Saking antara takut tapi mesti jalana, istilahnya uji nyali lah, jalannya pun sambil pegangan pagar jembatan.

Usai ketemu teman, berfoto bersama seperti kunjungan pertama, saya pun memilih cepat pulang di kunjungan kedua. Bukan lantaran panas, melainkan saya udah ada acara lagi di sekitar rumah. Meskipun kunjungan yang hanya sekejap, namun tetap meninggalkan kesan buat saya. Sebagai warga Malang, adanya Kampung Warna-Warni Jodipan merasa ikut bangga. Dari tahun ke tahun dunia wisata Kota Malang makin berkembang, cuma gak enaknya makin tambah macet hehehe.

Tertarik juga ke sini? Yuk berwisata ke Malang. Oh iya, lokasi wisata ini juga dekat banget lho dari Stasiun Kota Baru Malang, kalau kalian suka jalan kaki, bisa banget ditempuh dengan jalan kaki atau bisa juga menggunakan angkutan umum alias angkot dan becak.

Selamat Berwisata...




18 komentar:

  1. Selama ini masih lewat aja dan belum pernah mampir ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kapan-kapan bisa tuh diagendakan ke sini :D

      Hapus
  2. Aku pernah mau ke sana tapi bingung mau parkir di mana, gek ramainya itu lho.. langsung mundur teratur. Sampai sekarang belum ke sana lagi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Samaaa, tadinya juga gitu tapi kalau gak niatin ya gak bakal ke sini apalagi pas Sabtu-Minggu ramai pakai banget :D

      Hapus
  3. Bagusss.. Instagramable... Dr kampung kumuh jadi bagus bgttttt...

    BalasHapus
  4. maskipun sudah lama tinggal di malang tp belum pernah mampir hahahha. artikel menarik

    BalasHapus
  5. Sudah pernah kesana...ternyata ada bbrp yang baru ya... kayak yg spot love bunga2 itu

    BalasHapus
  6. Terinspirasi dari Malang. sekarang di Kota Tangerang ada kampung warna-warni di kawasan Pasar Lama Tangerang

    BalasHapus
  7. Sudah lama pengen kesini, tapi belum kesampaian sampai sekarang

    BalasHapus
  8. wah cuma bisa berharap kapan bisa ke malang, hanay rencana saja , gak jadi mulu

    BalasHapus
  9. sekarang tambah rame kampung ini
    malang emang juara....

    BalasHapus
  10. Kampung warna warni ini sedang hits sekali ya. Sering liat di IG para traveler. Cantik. Aku pun jadi penasaran pingin ke sana. Suka sama foto2 yg di spot Love nya.

    BalasHapus
  11. Cantiknya~ :D Makin ke sini makin banyak spot foto yang bagus di Jodipan :D

    BalasHapus
  12. wah dulunya kampung kumuh ya. ini di jogja kayak di kali code tapi ga sepopuler Jodipan. itu jembatan kaca ngeri kalo ramean inget ambruk balkon BI hiks

    BalasHapus
  13. Ooo ternyata masuk ke perkampungan itu ada tiketnya to? Kirain bebas datang aja hehe.
    Skrng makin banyak ya yg bikin perkampungan warna-warni plus mural2 supaya kampungnya lbh bersih dan nyaman :D
    Moga2 pas ke Malang bisa datang ke sana aamiin :D

    BalasHapus
  14. Kesini mah kudu pagi dan pas weekday. Pengalaman kesana pas wiken ruane polll malah nggak nyaman buat poto2 ��

    BalasHapus
  15. Aaakkk pengen banget ke siniii. Buat foto-foto bisa dapet banyak background caem yaa.

    BalasHapus
  16. Kampung warna warni ini sangat menarik. ada 2 kampung yang dipisahkan oleh sungai.
    Masuk ke kampung-kampung ini dikenakan biaya. Wajar sih ga mahal cuma RP. 3000 perkampung. selain bisa masuk kita juga dapet souvenir gantungan kunci.

    Kampung pertama lebih banyak didominasi rumah warna warni, kampung kedua "Kampung tridi" sangat menarik, walau rumah penduduk saling berdempetan penduduk disana ramah-ramah malah ngarahin gaya dan bantu untuk foto-foto.

    Semoga kampung ini masih terjaga kebersihannya dan keramahan penduduknya.

    BalasHapus