Mengenalkan Bahasa Inggris Pada Usia Dini ? Why Not !

04.11 Ivonie 14 Comments


Pernah melihat anak yang masih balita sudah pinter  ngomong pakai bahasa inggris? Saya pernah dong dan terkagum-kagum pastinya. Maklum saja, saya yang sudah dewasa dan menikah payah banget urusan bahasa inggris. Pernah juga terpikir untuk mengajari anak-anak saya bahasa inggris sejak dini. Akan tetapi banyak kendala yang mesti dihadapi, salah satunya dampak kalau masih kecil dikenalkan banyak bahasa bakal telat ngomong.


Saya pun urung menerapkan hal tersebut pada Mas Aiman. Padahal ya, sejak dia suka nonton video edukatif yang dicarikan suami via youtube suka menirukan. Selain tulisan yang tertera juga disertai bunyi, sehingga saat sering ditayangkan kelamaan Mas Aiman bisa hafal dan menirukan meski aksennya jelas ala anak balita hehe.


 Sampai akhirnya saya mendapat undangan bersama teman-teman BloggerCrony, menghadiri talkshow pada hari Sabtu, 15 Juli 2017 di Food Society Pakuwan Mall Surabaya. Acara tersebut bertajuk “ How to Help Your Kids Learn English” dengan mengundang narasumber psikolog ternama Roslina Verauli, S.Psi, M.Psi sekaligus dua pasangan artis yang merupakan brand ambassadors English First yaitu Donna Agnesia dan Darius Sinathrya.

Acara talkshow dibuka dengan perkenalan sekaligus performance para siswa-siswi English First dalam berbahasa inggris. Kemudian tiba waktunya kesempatan menyimak materi yang disampaikan oleh Roslina Verauli atau yang biasa disapa Mbak Vera.

Bilingualisme dan Perkembangan Area Berbahasa pada Korteks Otak


Di masyarakat masih banyak berkembang kalau bayi harus menguasai bahasa ibu terlebih dahulu, yang artinya jangan dikenalkan bahasa lain. Padahal faktanya tidak demikian, Golden Moment perkembangan area berbahasa pada korteks otak justru di 6 tahun pertama, dengan puncaknya di 1 tahun pertama kehidupan bayi tersebut.

Sedangkan menurut teori perkembangan berbahasa, Naom Chomsky dalam otak manusia sudah lebih dulu ada program yang disebut Language Acquition Device atau LAD yang memungkinkan bayi melakukan analisis dan memahami aturan dasar bahsa yang mereka dengar. Bayi memiliki kapasitas bawaan menguasai bahasa. Maka tak heran kalau ada anak yang bisa bahasa lain, padahal ibunya tak pernah mengajarkan.

Oleh sebab itu tak ada salahnya mengenalkan bahasa lain saat bayi lahir. Biasanya yang jadi masalah orang tua, anak nantinya akan mengalami bingung bahasa atau Code Switching. Padahal bingung bahasa atau code switching atau language mixing merupakan bagian dari proses menguasai kedua bahasa dengan baik. Seiring usia kondisi tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Selain itu, psikolog yang biasa mengisi acara di Trans Tv ini menekankan bahwa untuk mengoptimalkan upaya penerapan bahasa asing pada anak dibutuhkan komitmen, konsistensi, dan system support di sekitar anak. Mbak Vera juga menyampaikan bahwa stimulasi merupakan hal mendasar dalam merangsang kecakapan berbahasa asing anak. adapun stimulasi tersebut diantaranya :
-          Merespon bunyi-bunyi dari bayi dengan bunyi atau kata
-          Memberi perhatian dan komentar pada apa yang anak lihat
-          Bermain social games
-          Melibatkan anak dalam bermain pura-pura
-          Melibatkan anak dalam percakapan sehari-hari

Menurut Mbak Vera, stimulasi sekecil apapun penting dalam mengenalkan anak pada bahasa asing. Akan tetapi tidak lupa lingkungan sekitar yang disebut system support haruslah dibangun untuk membesarkan anak multilingual.

Nah, mengenai penggunaan teknologi sebagai alat bantu belajar bahasa Inggris, Mbak Vera menjelaskan, “ Bahasa merupakan perilaku social, dibutuhkan interaksi yang aktif antara anak dan orang tua atau pendamping di sekitarnya, bukan hanya antara anak dengan gawai atau computer.” Intinya, penggunaan teknologi bisa membantu anak belajar bahasa Inggris, asal didampingi oleh guru atau orang tua.

Lha terus kalau orang tuanya sendiri gak mahir bahasa asing seperti bahasa Inggris gimana dong? Kan katanya harus mensupport dengan banyak interaksi menggunakan bahasa Inggris? Masukkan saja ke penyedia jasa kursus bahasa Inggris seperti English First. Benar saja sih, lha selama ini yang lebih baik segi bahasa Inggris-nya di rumah ya suami. Saya dulu kebanyakan tidur kalau guru sedang menerangkan hehehe. Selain itu, kesulitan terbesar saya ada pada pengucapan bahasanya. Malah sering diketawaain sama suami karena saya salah mengucapkannya


Pada kesempatan yang sama, Donna Agnesia dan Darius Sinathrya menyampaikan pengalaman mereka selama membesarkan anak multilingual.
“Ketiga anak kami terbiasa berkomunikasi dalam bahasa Inggris setiap hari, padahal mereka sekolah di sekolah nasional,” ujar Donna. Mereka rajin memberikan stimulasi bagi ketiga anaknya melalui berbagai cara, missal mengajak mereka berkomunikasi dalam bahasa Inggris di rumah, dalam bermain sehingga kelamaan anak jadi terbiasa.


Akan tetapi kesibukannya sebagai selebriti , Donna dan Darius manyadari ketiga anaknya membutuhkan lingkungan berbahasa Inggris yang suportif selain di rumah, apalagi mereka kerap tidak bisa menemani anak-anak belajar atau bermain sepulang sekolah. Maka dari itu, mereka mempercayakan English First sebagai patner dalam mendidik ketiga anak dalam berbahasa Inggris sejak tahun 2012. Tak terasa waktu jua yang akhirnya mengakhiri talkshow yang padat akan ilmu mengenai stimulasi anak berbahasa asing sekaligus membantah mitos yang sering beredar di luaran.


Usai acara talkshow, saya dan teman-teman sempat diajak mengunjungi langsung tempat sekolah English First yang berada di PTC Surabaya yang berada di lantai dasar. Di sana saya diperlihatkan fasilitas penunjang sekaligus kelas yang digunakan untuk proses belajar bahasa Inggris. Mulai dari area kitchen, ruang kelas untuk anak-anak hingga dewasa.



14 komentar:

  1. Ada anak temenku, dikenalin lah anaknya bahasa inggris dr kecil. Efeknya bahasa ibu jadi gak kepake malahan gak fasih. Menurutku ini efek lainnya.

    Cuma buatku, kenapa dulu aku gak belajar bahasa inggris... Makan roti terus kaya bule :(( penting banget bahasa inggris buat dewasa.

    BalasHapus
  2. EF ini terkenal banget mb
    Aku jg pengin anakku bisa jago bhs inggris kayak murid2ku di sekolah. Tk aja mereka dah fasih hahaha
    Smg aiman nanti jg pandai banyak bahasa yaa.

    Seru ih ketemu artis di situ

    BalasHapus
  3. English is a must to prepare the next generation for a tight competition.
    Best!

    BalasHapus
  4. Cerita Deddy Huang sama seperti cerita temanku. Anaknya sejak kecil dikenalkan bahasa Inggris. Ada efek lain yang bikin si anak jadi nggak bisa berbahasa Indonesia dengan baik, akhirnya sekolah meminta si teman untuk mengajarkan bahasa ibunya terlebih dahulu, jika sudah baik baru bahasa asing. Dan anaknya itu akhirnya dikursuskan bahasa Indonesia. Saat ini anaknya masih SD.

    Kalau aku pribadi, baru sebatas mengenalkan saja. Bahasa sehari2 tetap bahasa Indonesia. Belum sampai pada tahap wajib kursus karena di sekolah sudah dapat. Itu sudah cukup. Nanti kalau sudah lulus SD baru kursus serius. Tapi kembali ke masing2 ortu, kalau tingkat kebutuhan ortunya (bukan kebutuhan anak) tinggi, ya kursus. Kalau sejauh ini, anakku sudah cukup dari sekolah dulu bahasa inggrisnya karena di sekolah sudah dwi bahasa :)

    BalasHapus
  5. Kalau Prema banyak belajar bahasa Inggria secara tak langsung dari film-film Disney yang ditontonnya. Kadang dengan pedenya dia ngomong/nyanyi dalam bahasa Inggris, kalau salah ya kami benerin

    Sekarang sih setelah masuk SD memang ada pelajaran bahasa Inggris di sekolahnya. Basic banget. Tapi lumayan, minimal mengenal beberapa kata dan kalimat2 pendek jadinya

    BalasHapus
  6. Kalo aku kok malah kepengen mengajarkan sebanyak mungkin bahasa ke C ya. Tapi ya tetep bahasa utamanya adalah bahasa Indonesia yang biasa digunakan sehari-hari. Bahasa yang dipake di rumah saat ini bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. So far dese nggak kesulitan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia di sekolah. Malah logat jawanya medok banget. Hiyaaaa..... Maksud hati mau membiasakan bahasa mandarin juga, apa daya mamak bapaknya gak iso ngemeng mandarin. Hahahahahahaha........ Salam

    BalasHapus
  7. Seneng banget sama mba Vera, kalau maparin bisa enak gitu. Aku setuju mengenalkan bahasa lain ke anak sejak dini. Ya sekarang Inggris dulu bahasa lain nya. Sekarang Bahasa Inggris rasanya sudah jadi persyaratan minimal kalau mau kerjaan bagus. Minimal bisa ngomong dan nulis in English. Jadi penting banget.

    BalasHapus
  8. memang sangat perlu mengenalkan bahasa inggris.. namun tetap harus diajari bahasa ibu atau bahasa daerah..

    BalasHapus
  9. Aku nyeseeel banget gak dari kecil kursus bahasa inggris. Sekarang dunia serba bergerak cepaaat. Ntar anakku pinginnya aku kursusin bahasa inggris deh.

    BalasHapus
  10. Mbaak... Anaknya temanku karna suka nonton video jd ngomongnya ke englis2an. Daaan... Emaknya gak bisa jawab. Wkwwkk....

    BalasHapus
  11. aku aja kadang nyesel banget karena nggak dari kecil dikenalkan bahasa inggris terutama speaking itu menurutku penting banget. nanti kalau punya anak maunya dimasukin kursus sejak dini

    BalasHapus
  12. Aku malah konsen hg masalah bahasa inggris supaya anak2 kenal sejak dini.
    Jadi kalau mau belajarin anak bahasa inggris sih mulai aja, seperti kata Mbak Yonna gk usah peduliin kata org yg penting kita belajar :D
    Apalagi emang ada keinginan suatu saat nanti bisa melancong keluar negeri, bila ada kesempatan...

    BalasHapus
  13. Aku juga pengen masukin anakku ke EF mba cuman sekarang konsen dulu deh sama Tk-nya hehehe untuk saat ini belajar inggrisnya sama seperti pengalaman yang lainnya dikenalkan lewat film-film yang berbahasa Inggris kalau dirumah jadinya bahasa Indonesia, Sunda n Inggris campur sari karena aku juga masih so bad english-na hahaha

    BalasHapus
  14. Aku juga pengen ngajarin anakku bahasa inggris dari kecil, tapi bahasaku sendiri yo kacau T.T

    Sekarang Alif belajarnya dari disney junior kalau nonton Hi5, mayan udah bisa berhitung sampe 10. Alon-alon asal kelakon lah, :D

    BalasHapus