Kelezatan Royco Baru dengan Tambahan Garam Beriodium

06.55 Ivonie 25 Comments

 


Kelezatan Royco Baru dengan Tambahan Garam Beriodium - Setiap ibu pasti ingin anaknya bisa makan dengan lahap apapun yang dimasak. Biasanya saya bertanya pada mereka ingin makan menu apa? Seringnya mereka menjawab menu favorite mereka, hanya saja saya sering kepikiran apakah menu favorite mereka sudah cukup gizinya? Bertepatan dengan Hari Gizi Nasional ke - 61, pada tangga 25 Januari 2021 Royco meluncurkan inovasi terbarunya, Royco dengan Garam Beriodium. Produk ini menjawab kebutuhan para orang tua untuk menyajikan aneka hidangan lezat bernutrisi guna #BantuTumbuhSesuai perkembangan anak, sekaligus mencegah terjadinya hidden hunger atau kelaparan tersembunyi.

 Mengetahui Istilah Hidden Hunger



Apakah sih hidden hunger ? tenang nanti bakal saya jelaskan sesuai dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh para narasumber pada acara virtual launcing Royco baru. Sebagai pembuka acara, Dr. Hera Nurulita, SSIT.M.Kes selaku Kepala Seksi Mutu Gizi Kementerian Kesehatan menyampaikan pentingnya kecukupan gizi yang seimbang. Nyatanya permasalahan gizi masih terjadi di Indonesia. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan gizi yang seimbang, penuhi asupan iodium namun tetap memperhatikan kebutuhannya.

Pada saat virtual launching Royco dengan Garam Beriodium hadir pula Hernie Raharja selaku Director of Foods & Refreshment PT Unilever Indonesia Tbk. Beliau menampaikan, “Sejak 2019, Unilever secara global memiliki komitmen untuk membantu masyarakat melakukan transisi menuju pola makan yang lebih sehat sembari mengurangi dampak lingkungan dari rantai makanan. Sejalan dengan komitmen tersebut, Royco memiliki tujuan mulia atau purpose yaitu Gerakan Pangan untuk Masa Depan guna menginspirasi keluarga Indonesia dalam mengonsumsi hidangan yang baik untuk tubuh maupun untuk bumi; yaitu yang beragam, bergizi seimbang, serta berasal dari sumber yang berkelanjutan. Selain itu, Royco juga ingin membantu mengatasi berbagai masalah nutrisi, baik melalui inovasi produk maupun program edukasi yang dilakukan secara konsisten.”

Untuk itulah Royco mencermati yang menjadi salah satu permasalahan gizi di masyarakat Indonesia yaitu hidden hunger atau kelaparan tersembunyi. Apa sih sebenarnya istilah hidden hunger? Yaitu kondisi yang menggambarkan  kekurangan gizi yang masih sering diabaikan oleh masyarakat Indonesia karena dampaknya baru akan terlihat dalam jangka panjang. Banyak orang tua yang beranggapan anaknya sudah cukup kenyang makannya ya sudah, namun mereka kurang memperhatikan kecukupan gizi terutama gizi mikronutrien. Padahal gizi ini akan berpengaruh pada tumbuh kembangnya.

 

Dampak dan Bahayanya Hidden Hunger




Pada kesempatan tersebut hadir pula Prof. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN selaku Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor menyampaikan, “Negara kita masih memiliki beban hidden hunger yang besar; kondisi yang timbul akibat kekurangan zat gizi mikro seperti iodium, zat besi, vitamin A dan zink ini telah menimbulkan beberapa masalah kesehatan yang berkepanjangan.”

Menurut beliau, masyarakat Indonesia masih mengabaikan masalah gizi karena walaupun makanan yang sudah dikonsumsi kurang gizi tapi mereka tidak merasa kelaparan karena penderitanya hanya mencukupi kebutuhan gizi makro-nya saja. Padahal kebutuhan gizi mikro pun sangat penting salah satunya Iodium.

Dampak dari kekurangan kebutuhan gizi mikro berupa iodium akan berdampak jangka panjang, yang paling menonjol akan berpengaruh pada sumber daya manusia. Menurut Prof Dodik kecukupan gizi masyarakat Indonesia masih kurang baik ya. Bahkan menurut riset kesehatan dasar tahun 2018 sebesar 48,9 % ibu hamil menderita anemia. Sementara riset tahun 2013 menyatakan 14,9 % anak usia sekolah beresiko kekurangan iodium.



Asupan gizi mikro ini bisa terpenuhi dengan memastikan sajian makanan atau masakan di rumah yang beragam sejak dini. Duh, sya jadi kepikiran apa menu yang pernah sajikan pada anak-anak semenjak mereka MPASI sudah terpenuhi kecukupan gizinya ya? Mengingat sekarang anak sulung saya agak picky eater ini sama menu makanan baik di rumah maupun kalau makan di luar.

Variasi Menu Makanan Bergizi dan Seimbang #BantuTumbuhSesuai




Pada acara ini juga menghadirkan dr. Diana F. Suganda, Sp.GK, M.Kes seorang Dokter Spesialis Gizi Klinik.  Dokter Diana membahas pentingnya variasi makanan yang bergizi dan seimbang. Menu yang disajikan sebaiknya tidak hanya asal kenyang namun musti mengandung nutrisi dan gizi seimbang termasuk garam beriodium.

Selain itu disampaikan kekurangan iodium saat hamil akan berpengaruh pada IQ janin dan pertumbuhan otak terganggu. Secara selama ini masyarakat hanya sedikit mengetahui manfaat iodium sebatas upaya pencegahan penyakit gondok. Kekurangan iodium ini dampaknya luas dan mencakup semua usia. 20 juta orang Indonesia menderita GAKI, yang mengakibatkan hilangnya IQ setara 140 juta point.








Untuk itu Dokter Diana berpesan agar kebutuhan gizi mikro terpenuhi termasuk kebutuhan iodium sebaiknya menyajikan menu masakan yang bergizi dan seimbang. Salah satu contohnya dalam satu piring terdiri dari 1/3 bagian karbohidrat, 1/3 menu sayuran serta 1/3 bagian menu protein hewani dan nabati. Bahan masakan yang dipilih pun tidak perlu yang mahal karena bisa memanfaatkan bahan lokal yang mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan.

Untuk kebutuhan karbohidrat, selain nasi bisa diganti dengan lainnya seperti kentang,jagung atau pasta. Biasanya kan ada itu anaknya yang kurang suka nasi bisa banget diganti dengan karbohidrat yang sesui dengan selera anak. Sementara untuk sayurnya bisa bervariasi warnanya dan mengandung iodium.

Selain narasumber yang sudah saya sebutkan di atas, ada ini bintang tamu yang pastinya sudah pada tahu. Seorang penyanyi dari salah satu vokalis band ternama yang kini sudah menjadi seorang ibu dua anak siapa lagi kalau bukan Tantri Syalindri Ichlasari atau biasa disapa Tantri ‘Kotak’.





Beliau berbagi pengalaman dalam memenuhi gizi keluarganya. Biasanya Tantri membuat jadwal menu dalam waktu seminggu lengkap dengan nutrisinya. Sementara itu beliau lebih suka belanja bahan masakan di pasar tradisional, menurutnya lebih ekonomis. Saat menentukan menu masakan, Tantri melibatkan anaknya mengingat anaknya yang cukup pemilih soal makanan. Sehingga biar gak bosan, menu setiap hari dibikin berbeda.

Lanjutan Program Royco NutriMenu




Pada kesempatan kali ini juga Royco menyampaikan mengenai lanjutan program Royco. Rangkaian edukasi yang sudah dikembangkan sejak tahun 2019 yang mengacu pada konsep ‘ Isi Piringku’ yang sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan RI. Masalah gizi ini menjadi masalah yang besar, diperlukan kerjasama semua pihak dengan berkolaborasi.

Program Royco NutriMenu menyasar masyarakat melalui digitalisasi program serta kerjasama dengan kader PKK, Ikatan Bidan Indonesia, IPB dan berbagai NGO lokal maupun global.  Bentuk kerjasama berupa praktek resep masak sesuai Isi Piringku. , program ini telah disebarluaskan ke 80.000 anggota keluarga, 180.000 remaja pondok pesantren, serta menginspirasi 2 juta keluarga Indonesia secara online. “Semoga inovasi Royco dengan garam beriodium dan rangkaian program ‘Royco NutriMenu’ dapat semakin membuka wawasan orang tua dalam memanfaatkan beragam bahan makanan sehat yang tersedia di sekitar kita, serta menanamkan kebiasaan baik untuk memasak dan mengonsumsi makanan rumah yang variatif dan bernutrisi. Bersama-sama, kita lawan hidden hunger untuk masa depan yang lebih baik,” tutup Ibu Hernie.

Demo Masak Bersama Chef Norman Ismail




Sebelum acara ditutup pada sesi akhir ada demo masak menu bersama Chef Norman dan Tantri ‘Kotak’. Kali ini Chef Norman mempraktekan menu resep Nasi Ubi Kacang Hijau yang masaknya dicampur semua bahannya. Selain itu ada juga steam Ikan Kembung Daun Kelor.

Kalau dilihat dari bahannya mudah didapatkan dan proses memasaknya pun mudah ya. Kalau tertarik dengan menu masakan yang dipraktekan Chef Norman ditemani Tantri ‘Kotak’ bisa lihat langsung di sini ya. Semua masakan pastinya menggunakan Royco dengan garam Iodium ya.

Kalau saya sendiri sih masak menu yang menjadi favorite di rumah namun berusaha tercukupi kandungan gizinya, salah satunya dengan Royco baru yang sudah ada garam iodiumnya yaitu Sup Brokoli Wortel Daging Sapi. 



Semoga dengan adanya Royco dengan garam beriodium, saya bisa menyajikan masakan yang tidak hanya lezat namun bergizi dan seimbang.

 

 

 

 

 

 

25 comments:

Hidup Lebih Mudah dengan BARDI

08.52 Ivonie 0 Comments

 

BARDI SMART HOME

Siapa di sini yang sering lupa matikan lampu saat pagi hari? Atau pergi dari pagi sampai malam sehingga saat pulang rumah dalam keadaan gelap? Dua hal inilah yang sering saya alami. Kalau lupa matikan lampu bisa bikin tagihan listrik membengkak sementara jika terlewat menghidupkan lampu di malam hari bisa mengundang niat jahat orang. Agar lampu di rumah menyala meskipun kami masih di jalan, biasanya saya meminta tolong pada adik sepupu atau Bibi dari suami untuk menghidupkan. Tapi adakalanya hal itu tidak bisa dilakukan karena mereka masih repot atau juga lagi di jalan.

0 comments:

Let’s Read, Menjelajah Dunia dengan Cerita Bergambar

08.32 Ivonie 19 Comments

 


Let’s Read, Menjelajah Dunia dengan Cerita Bergambar

Sewaktu kecil saya pernah memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan saat belajar membaca. Bahkan untuk membaca satu kata saja saya butuh seminggu untuk bisa menggucapkannya. Lebih menyedihkan lagi, orang yang ngajari saya membaca bukan orang tua sendiri melaikan saudara. Orang tua saya sibuk bekerja untuk mencukupi keluarga.

Hak anak yang seharusnya bisa mengenal buku sejak dini pun terabaikan. Namun di saat saya sudah bisa membaca kendala datang karena ketidakmampuan orang tua menyediakan bacaan yang layak. Sehingga seringnya saya membaca tulisan apa saja yang ada, bisa dari sobekan koran atau sewaktu sekolah saya lebih rajin pergi ke perpustakaan.

Menumbuhkan Minat Membaca Buku dengan Cerita Bergambar


let's read
Sumber : Let's Read


Pengalaman masa kecil tersebut tidak ingin terulang oleh anak-anak saya. Saya jadi rajin hunting dan membeli buku bacaan anak agar saya bisa memenuhi hak mereka mengenal buku bacaan sejak kecil. Buku yang saya beli kebanyakan cerita bergambar dan sesuai dengan usianya. Mereka memang lebih menyukai buku cerita yang banyak gambarnya sehingga perlahan bisa menumbuhkan minat membacanya.

-          Pergi Ke Toko Buku

Sesekali saya mengajak mereka ke toko buku dan mereka senang sekali. Anak-anak bebas melihat-lihat beragam buku anak-anak. Bahkan agenda membeli buku sebulan sekali saya terapkan. Anak-anak boleh memilih dan membeli buku yang mereka sukai dengan syarat harus rajin membacanya.

-          Membacakan Buku Cerita Bergambar

Satu dari sekian cara menumbuhkan minat membaca selain pergi ke toko buku, ya dengan membacakan buku cerita. Sebelum tidur anak-anak memilih buku yang ingin dibacakannya, bahkan tidak cukup hanya sekali tapi berulang-ulang dengan buku yang sama karena sukanya dengan buku tersebut.

-          Berkunjung ke Perpustakaan

Ini kegiataan yang kami lakukan di waktu libur sebelum pandemi melanda, pergi ke perpustakaan. Anak-anak suka sekali diajak ke perpustakaan selain membaca mereka juga bisa sambil bermain. Di Perpustakaan anak-anak membaca buku yang tidak mereka miliki di rumah.

 

Mengenal Let’s Read, Buku Digital Cerita Bergambar

 




Seiring bertambahnya usia, anak-anak masih membaca buku namun sudah tidak sesering biasanya. Apalagi sejak papa-nya mengenalkan mereka pada gadget, rasanya upaya saya mengenalkan dan menumbuhkan minat membaca berasa sia-sia. Anak-anak lebih suka melihat video di youtube.

Saya tidak menyerah, saya terus berusaha agar anak-anak tetap menyenangkan untuk membaca atau mendengarkan saya membacakan buku cerita bergambar misalkan dongeng atau fabel.

Sampai akhirnya saya mengenal Let’s Read, Perpustakaan Digital Cerita Anak. Sebuah aplikasi/ platform yang menyajikan beragam bahan bacaan anak dengan cerita bergambar dan berkualitas. Selain itu juga tersedia dalam berbagai bahasa  di dunia dan bahasa daerah seperti jawa, Sunda dll.  Ini menjadi kesempatan saya untuk tetap menumbuhkan minat membacanya. Saat mereka memegang gadget bukan lagi sekedar mencari hiburan dengan menonton tayangan video, tapi mereka bisa membaca melalui aplikasi/platform Let’s Read. Platform ini diprakarsai oleh Book for Asia dari The Asia Fondation yakni program literasi yang sudah berlangsung sejak tahun 1954.

 

Pengalaman Aira Membaca Buku Cerita Bergambar di Let’s Read

 


Sewaktu saya mengajak Aira membaca buku cerita bergambar di Let’s Read, dia senang sekali. Dia sendiri yang memilih ceritanya melalui cover yang ada gambarnya. Namanya anak-anak rasa ingin tahunya besar. Dia penasaran dengan cerita mengenai tomat, apalagi di rumah tersedia buah tomat.

Cara membaca di Let’s Read pun mudah, Aira tinggal menggeser layar smartphone untuk membaca cerita selanjutnya. Saya pun tetap sambil mendampingi dan juga membacakan ceritanya. Adanya Let’s Read kegiatan membaca atau membacakan buku cerita bergambar jadi menyenangkan. Aira bisa menjelajah dunia dengan membaca cerita bergambar karena cerita yang disajikan oleh Let’s Read ditulis oleh penulis dari dalam maupun luar negeri.

Oh iya, tampilan cerita bergambar di Let’s Read ini nyaman di mata ya sehingga tidak perlu khawatir kalau anak-anak sedang membaca. Warna-warna cerita bergambarnya menarik dan saya yang orang dewasa menyukainya karena tampilannya soft bukan yang nyentrong di mata. Cerita yang ada di Let’s Read juga bisa diunduh dan dicetak lho, menarik khan? Saya saja jadi ingin mencetaknya untuk beberapa cerita yang jadi favorit anak-anak.


Sumber : Let's Read


 

Teman-teman juga bisa mengunduhnya di Playstore secara gratis. Cara mengunduh dan pengaplikasikannya pun mudah. Anak-anak bisa mendapat bacaan yang berkualitas dan beragam. Serta bisa menjawab rasa ingin tahu mereka akan berbagai hal di dunia ini lewat bacaan. Anak-anak pun bisa membacanya bisa dimana saja karena tidak perlu repot-repot bawa buku deh misal lagi di perjalanan.

 

 

 

19 comments: